Demikian dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C Sutardjo, pada
saat memanen udang Vanamae di lahan tambak Desa Singajaya Indramayu Jawa Barat.
Yang didampingi Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Puguh Raharjo, Wakil Bupati Indramayu
serta para unsur Muspida Kabupaten Indramayu pada hari Sabtu 9 Maret 2013.
Lebih lanjut Menteri mengungkapkan saat ini Negara-Negara produsen tambak
Dunia seperti Vietnam, Thailan, Cina dan malaysia tengah menghadapi Wabah
penyakit misterius yaitu (early mortality syindrome/EMS) yang menyerang
petambak udang di sejumlah Negara tersebut. Sedangkan saat tengah terjadi
lonjakan permintaan terhadap komoditas udang di pasar global akibat
tersendatnya suplai dari negara produsen. Dan hanya di Indonesia yang tidak
terkena wabah penyakit tersebut.
Ini merupakan peluang besar bagi kita untuk memproduksi udang
sebanyak-banyaknya. Apalagi nilai jualnya saat ini cukup tinggi. Untuk saat ini
luas lahan yang dijadikan tambak percontohan (Demfarm) 1.000 hektare yang
tersebar di Kabupaten Indramayu, Cirebon, Serang, Tanggerang, Karawang dan
Subang dan pada Tahun 2013 ditargetkan 2.000 hektare tambak demfarm.
Menteri berharap demfarm seluas 1.000 hektare ini dapat berkontribusi
terhadap produksi udang Nasional sebesar 45.000 Ton/Tahun atau senilai Rp 2,25
Triliun. Pada tahun 2014 pihaknya berupaya mengoptimalkan luas area tambak
lebih dari 20.000 hektare di pantura Jawa Barat dan Banten dengan target
produksi sebanyak 2000.000 Ton/Tahun.
Acara dilanjutkan dengan pemanenan udang dan temu wicara dengan petambak
udang sebagai bahan masukan kepada Bapak menteri tentang hambatan-hambatan yang
selama ini menjadi kendala bagi para petambak Udang.(Kang Tato)