Senin, 12 September 2011

Peran Generasi Muda dalam mengisi kemerdekaan.


Oleh  : lettu Inf Sudiyanto
Pemuda adalah harapan dan  pemimpin masa depan. Saya kira kita semua tak asing dengan pernyataan ini. Selain itu adanya sebuah pernyataan bahwa masa depan terletak di genggaman para pemuda. Artinya, baik buruknya suatu umat di masa datang di tentukan oleh baik buruknya pemuda di masa kini. Hal tersebutlah yang menjadi barometer dan standarisasi dalam pembinaan dan mendidik generasi muda untuk melanjutkan estafet perjuangan.
Pemuda merupakan pilar kebangkitan umat. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya. Dengan demikian, sungguh banyak kewajiban seorang pemuda, tanggung jawab, dan semakin berlipat hak-hak umat yang harus ditunaikan. Pemuda dituntut untuk berfikir panjang, banyak bergerak dan bekerja serta bijak dalam menentukan sikap, dan yang paling utama adalah maju untuk menjadi penyelamat dan hendaknya mampu menunaikan hak-hak umat dengan baik. Dengan kata lain, pemuda sesungguhnya dituntut untuk mendidik dirinya menjadi pemuda yang memiliki jiwa-jiwa pemimpin.
Dalam konteks gerakan, ada dua hal yang menonjol pada diri seorang pemuda. Pertama, kedudukannya sebagai basis operasional dan kedua, perannya dalam proses kaderisasi. Semangat serta kekuatan membuat seorang pemuda sangat efektif untuk peran operasional    yang    memang    membutuhkan    energi   besar.     
Sedangkan    kepolosannya akan mampu memeberikan dorongan kepada para penggerak untuk menanamkan nilai-nilai yang akan memotivasi aktivitas gerakan. Terlebih dalam menyalurkan potensinya kepada kebaikan yang sejati. Kebaikan yang akan membuat mereka jaya di dunia dan juga di akhirat. Muara akhir dari seorang pemuda adalah menjadi pemimpin. Pemimpin untuk dirinya maupun bagi keluarganya dan bahkan untuk  negaranya, ibarat kepala bagi tubuh. Inilah yang menentukan seluruh tujuan dan disini pulalah tempat berkumpulnya segala macam informasi. Pemimpin bertugas memikirkan, dan mengkaji setiap masalah yang dihadapi oleh apa yang telah ia pimpin. Pemimpin juga merupakan lambang kekuatan, persatuan, keutuhan dan disiplin.
Pemimpin yang baik adalah yang mampu membantu memecahkan kesulitan mereka yang dipimpin serta mempersiapkan calon atau kader pemimpin yang nanti akan menggantikannya. Disinilah pemimpin diharapkan mampu melakuakan perubahan baik bagi dirinya maupun orang lain dan yang dipimpinnya menuju kearah kebaikan.
Berbagai kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar peristiwa yang telah lalu banyak dipengaruhi oleh mereka yang tergolong pemuda. Hampir seluruh gerakan di dunia, sejak zaman purba hingga zaman satelit ini, pemuda memiliki peran yang cukup signifikan. Bahkan ketika Islam mencetuskan gerakan dakwahnya belasan abad yang silam. Kepemimpinan itu telah ada dari zaman Rasulullah Saw hingga kini.

Upaya dalam meraih kemenangan itu hendaknya dilakukan dengan terus menerus dan tidak boleh berhenti meski telah memperolehnya. Dalam meraih sebuah kemenangan tersebut hendaknya setiap orang melakukan perubahan. Perubahan yang dikehendaki, bukan sekedar merubah nama atau bentuk lahir suatu masyarakat, namun merubah suatu realita baru termasuk di dalamnya prinsip-prinsip ber-aqidah, pemikiran, moral, hukum, budaya, yang mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia. Perubahan yang kita cita-citakan dan idamkan bersama haruslah diraih secara bersama-sama dan dengan semangat yang sama pula. kita menyebutnya dengan akselerasi masyarakat substantif.
Perubahan yang diinginkan bersama adalah perubahan yang komprehensif dan substantif, meliputi seluruh bidang kehidupan dan sisi normatif bagi seluruh umat. Bukan sekedar perubahan yang sifatnya parsial dan hanya menjadi solusi sesaat, yang pada akhirnya akan kembali melahirkan masalah-masalah baru. Untuk itulah sangat dibutuhkannya peran pemuda yang bersungguh-sungguh dalam melakukan perubahan.
Oleh karenanya, seorang pemuda tidak boleh berpangku tangan tanpa ada partisipasi dalam mewujudkan agenda perubahan. Tuntutan bagi para pemuda untuk bergerak dikarenakan bahwa pemuda adalah sosok yang memiliki jiwa intelektualitas. Sebagai entitas masyarakat, pemuda juga berusaha kritis terhadap kondisi masyarakatnya dan berusaha mengungkapkan realitas dan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat, dan menyampaikan langsung kepada para penguasa dan mampu mengambil kebijakan. Pada akhirnya pemuda menjadi tumpuan bagi rakyat untuk terus menyuarakan perubahan. Ada pepatah mengatakan “Jangan kau tanyakan apa yang sudah Negara berikan kepadamu, Tapi tanyakanlah apa yang telah kamu berikan buat Bangsa dan Negaramu”.
Begitupun dengan sebuah perubahan sangat dipengaruhi oleh pemimpin. Terlebih lagi dalam struktur dan budaya sosial yang paternalistik. Untuk dapat mewujudkan visi suatu masyarakat dalam bernegara ,  bangsa  ini  harus  memiliki   pemimpin   yang   amanah,   mau bekerja keras, dan mampu mengarahkan serta menggerakkan massanya untuk bersama berjuang mencapai cita-cita perjuangannya. Hal inilah yang menjadi harapan bagi seluruh masyarakat dan para pemuda.
         Dalam perspektif negara Indonesia, para pendahulu kita telah menetapkan, bahwa perubahan yang harus terjadi adalah terwujudnya kemerdekaan, kebersamaan, ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kedaulatan rakyat, dan yang terakhir adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana termaktub dalam konstitusi negara kita. Sebuah cita-cita besar dari para pahlawan kusuma bangsa yang telah rela berkorban baik harta, tahta bahkan nyawa dipertaruhkan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur.
Berbagai rezim telah dilalui, namun perubahan yang diinginkan oleh seluruh masyarakat khususnya rakyat Indonesia belum dapat diwujudkan. Keinginan mendapatkan perubahan tetap terus bersemayam di dalam dada setiap pejuang perubahan hingga kini. Mereka masih terus menuntut, bergerak, berjuang dan melawan hingga tercapainya perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.
Saya kira hal tersebutlah yang menjadi salah satu tantangan bagi para pemuda yang sedianya adalah para pemimpin di masa depan mari kita mewujudkan perubahan yang diinginkan bersama sehingga Negara kita patut di perhitungkan di Dunia Internasional, sebagai Negara yang kokoh dan kuat serta dapat mensejahterakan Rakyatnya…Amin.

Halal BilHalal


Pada hari Senin tanggal 12 September 2011, setelah kita melaksanakan ibadah puasa selama 1 Bulan penuh lamanya, kini saatnya kita mensucikan diri dengan memberi dan menerima maaf dari orang tua, keluarga, teman dan bawahan serta sesama umat manusia.

Maka pada kesempatan yang berbahagia itu, Korem 063/SGJ yang diprakarsai oleh Danren 063/SGJ Kolonel Inf Rochiman menggelar acara Halal Bi Halal untuk semua anggota Jajaran Korem 063/SGJ, yang berlangsung di Lapangan makorem 063/SGJ setelah pelaksanaan Upacara Bendera hari senin.

Setelah melaksanakan Halal Bi Halal di lapangan dilanjutkan acara makan bersama dan Hiburan di Aula Sunan Gunung Jati Makorem 063/SGJ. Yang dilaksanakan dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, sehingga kita semua (Warga Korem 063/SGJ) dapat melaksanakan Tugas kembali setelah mengalami rangkaian  ibadah yang di perintahkan oleh Allah SWT sebagai umatnya yang selalu mendapat lindungannya…Amin (Penrem063)